Monday, 6 February 2017

Cara Sederhana Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Adapun cara sederhana untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa Anda lakukan dengan beberapa tips yang sangat mudah dan bisa Anda lakukan setiap hari adalah sebagai berikut.

Cara Sederhana Untuk Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi :

  • Jalan-Jalan Ringan
    Inilah cara termudah yang bisa dilakukan penderita darah tinggi ketika ia menginginkan tekanan darahnya kembali normal. Study menyebutkan bahwa jalan-jalan ringan dan melakukan gerak tubuh akan memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh serta menurunkan tekanan darah. Dengan berjalan dan bergerak, oksigen di dalam jantung akan bekerja dengan baik. Karena hal inilah, tidak heran jika bergerak atau sekedar jalan-jalan akan mempermudah seseorang menurunkan tekanan darah secara alami.
  • Kurangi Konsumsi Garam
    Garam adalah salah satu makanan pemicu darah tinggi. Penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi adalah mereka yang mengkonsumsi garam berlebihan. Dokter Eva Obarzanek, PhD, seorang ahli gizi di National Heart, Lung and Blood Institute, menyebutkan bahwa garam adalah pemicu tekanan darah seseorang meningkat. So, agar tekanan darah turun dan kembali normal, pastikan untuk mengurangi konsumsi gula.
  • Berjemur Di Pagi Hari
    Bagaimana bisa? Sebuah penelitian menemukan bahwa sinar matahari, yang mengandung vitamin D merupakan salah satu obat alami penurun tekanan darah. Karena oksida nitrat yang disimpan di lapisan atas kulit bereaksi terhadap sinar matahari dan menyebabkan pembuluh darah memperluas pembuluh dan mempermudah pergerakan aliran darah. Hal inilah yang kemudian berpengaruh pada proses penurunan tekanan darah. Rutin memberi waktu tubuh berjemur paling tidak 30 menit pagi hari akan memberikan efek yang lebih besar, selain Anda juga mendapatkan udara bersih dan asupan oksigen yang lebih banyak sehingga mengurangi stress dan berfungsi sebagai detoks tubuh.
Gaya hidup sehat diatas sangat baik untuk Anda yang sedang melakukan penurunan tekanan darah tinggi, agar tekanan darah tinggi yang Anda derita tidak cepat naik turun yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.

Monday, 9 January 2017

kelenjar getah bening tradisional

Obat Kelenjar Getah Bening Tradisional, Mengobati Penyakit Kanker Kelenjar Getah Bening Tanpa Operasi!
Untuk sementara kami masih dalam masa perbaikan, kunjungi balik website obat kelenjar getah bening tradisional sesaat lagi.
Terimakasih atas kunjungannya di website informasi Obat Kelenjar Getah Bening Tradisional.

Thursday, 1 December 2016

Biaya Perawatan Luka Diabetes Dan obat-obatan Dokter

Biaya Perawatan Luka Diabetes Dan obat-obatan Dokter :

Selain menjalankan pola hidup sehat, pasien diabetes juga memerlukan obat untuk mengontrol gula darah. Dan bila pankreas sudah tidak bisa berfungsi lagi, pasien membutuhkan suntik insulin seumur hidup. Biaya yang dibutuhkan untuk obat-obatan sekitar Rp 1-3 juta per minggu- per bulan.

Tips Cara Mencegah Dan Mengatasi Luka Diabetes

Untuk mencegah terjadinya luka diabetes pada kaki, dapat dilakukan beberapa hal berikut :
  • Untuk mencegah luka (luka diabetes), Sebaiknya gunakan alas kaki yang nyaman, tidak longgar atau tidak kesempitan. Gunakan dengan ukuran yang sesuai dan bahan yang nyaman.
  • Hindari kemungkinan terjadinya gesekan atau luka akibat sepatu, serta hindari kemungkinan terlepasnya alas kaki tanpa disadari oleh penderita, sehingga bisa terhindar dari luka diabetes.
  • Sering mengecek apakah terdapat luka atau goresan pada kaki, jika ada segera rawat atau periksa ke dokter agar luka dapat segera ditangani dan tidak memburuk. terutama penderita luka diabetes.
  • Pastikan kadar gula darah selalu dalam batas normal.
  • Konsumsi obat secara rutin meskipun kadar gula darah sudah baik, obat harus selalu diminum seumur hidup.
  • Sering mengecek kadar gula darah
  • Rajin memeriksakan diri ke dokter.
Menggunakan tips di atas saja tidak cukup untuk mencari pengobatan yang paling aman dan paling ampuh, kami sarankan anda untuk mengkonsumsi pengobatan herbal QNC yang di percaya mampu mengatasi penyakit luka diabetes dengan cepat. Pengobatan herbal Qnc (teripang laut) dan mempunyai predikat 3x lebih cepat menyembuhkan luka ( kandungan Cell Growth factor) berikut infomasinya .

Thursday, 24 November 2016

Tes Toleransi Glukosa Pada Pengidap Diabetes

Tes Toleransi Glukosa Pada Pengidap Diabetes, jika seseorang termasuk dalam kelompok yang dapat terkena penyakit diabetes, maka disarankan untuk melakukan tes toleransi glukosa!

Tes Toleransi Glukosa Pada Pengidap Diabetes adalah Penyaringan penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah makan. Mengingat melakukan 2 Tes di atas di Laboratorium Klinik biayanya sama besar dengan Tes Toleransi Glukosa, maka sebaiknya langsung saja melakukan Tes Toleransi Glukosa.

Faktor risiko diabetes yang harus melakukan tes toleransi glukosa:

  • Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
  • Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes.
  • Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg).
  • Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes.
  • Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram.
  • Riwayat DM pada kehamilan.
  • Dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl.
  • Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu).
Banyak orang berpendapat, bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes, hal ini tidak benar, terutama orang kurus dengan perut buncit yang disebut obesitas sentral. Menurut Public Health England 2014, seseorang dengan perut buncit apakah kurus apakah gemuk dengan lingkar pinggang melebihi 80 centimeter bagi wanita dan melebihi 90 centimeter bagi pria memiliki tingkat risiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Buncit berarti kelebihan asupan makanan dan mengundang terjadinya diabetes.

Friday, 18 November 2016

Hubungan Glukosa Dengan Diabetes

Hubungan Glukosa Dengan Diabetes, Berikut ini adalah proses bagaimana kadar gula darah tinggi atau diabetes terjadi!
Hubungan Glukosa Dengan Diabetes, Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah(diabetes). Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Thursday, 10 November 2016

Faktor Risiko Penyakit Diabetes

Faktor Risiko Penyakit Diabetes dan Tes Toleransi Glukosa Yang Penting Untuk Anda Ketahui!
Jika salah satu faktor risiko diabetes di bawah ini terpenuhi, maka harus dilakukan Penyaringan penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah makan. Mengingat melakukan 2 Tes di atas di Laboratorium Klinik biayanya sama besar dengan Tes Toleransi Glukosa, maka sebaiknya langsung saja melakukan Tes Toleransi Glukosa.

Faktor Risiko Penyakit Diabetes:

  • Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
  • Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes.
  • Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg).
  • Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes.
  • Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram.
  • Riwayat DM pada kehamilan.
  • Dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl.
  • Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu).
Banyak orang berpendapat, bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes, hal ini tidak benar, terutama orang kurus dengan perut buncit yang disebut obesitas sentral. Menurut Public Health England 2014, seseorang dengan perut buncit apakah kurus apakah gemuk dengan lingkar pinggang melebihi 80 centimeter bagi wanita dan melebihi 90 centimeter bagi pria memiliki tingkat risiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Buncit berarti kelebihan asupan makanan dan mengundang terjadinya diabetes